Thursday, February 26, 2015

Menuju San Juan Yang Partisipatif



Menuju San Juan Yang Partisipatif
Oleh Anselmus Atasoge
(Sekretaris DPP San Juan Lebao)

Semenjak akhir Januari hingga awal Pebruari 2015, Gereja Paroki San Juan menyelenggarakan rapat pra pleno di sembilang lingkungannya. “Inilah kesempatan terbuka bagi seluruh umat untuk melihat dan menilai kinerja para agen pastoral di KBG, Lingkungan dan Paroki selama tahun 2014 dan mengusulkan sejumlah program yang akan dilaksanakan selama tahun 2015,” kata Martin Luther, Ketua Lingkungan St. Paulus Kota Sau II.
Kegiatan pra pleno berpuncak pada Pleno Paroki, Minggu, 8 Pebruari 2015. Berikut catatan singkat tentang kegiatan pleno itu.
Gereja Paroki San Juan adalah Gereja yang dinamis, gereja yang selalu bergerak menuju kematangan dan kedewasaan, yang mandiri dan misioner. Gereja yang dinamis itu pertama nian bertumpu pada penyelenggaraan Allah, berpijak pada karya Yesus dan bertumbuh dalam Roh Kudus. Meski dinamis, Gereja San Juan tetap berjalan di atas ajaran-ajaran dogmatis dan kaidah-kaidah serta arah perjalanan Gereja Universal yang termaktub di dalam Kitab Suci,  Dokumen Konsili Vatikan II, Codex Iuris Canonici, konstitusi-konstitusi dogmatis dan surat-surat apostolik.
Selama tahun 2014, Gereja Paroki San Juan telah berjuang untuk melanjutkan karya keselamatan Allah melalui reksa pastoral dan tiga bidang karya (pembangunan basis spiritual, personil dan finansial) dengan berlokus dan fokus pada Komunitas Basis Gerejani.
Dalam refleksinya tentang karya keselamatannya ini, Gereja Paroki San Juan memandang dirinya dalam dua dimensi sebagai berikut:
Pertama, Gereja Paroki San Juan telah bergerak menuju Gereja Partisipatif dan pergerakan ini mesti selalu dibarengi dengan pembaharuan komitmen para agen pastoralnya dan umat yang dilayaninya sambil tetap membuka diri terhadap pelbagai dinamika sosial yang mengitarinya.
Kedua, demi pergerakan menuju Gereja yang matang-dewasa, mandiri-misioner-partisipatif, di tahun 2015 Gereja Paroki San Juan akan mengarahkan dirinya menuju pastoral basis-kategorial hingga menjangkau eclesia domestika, keluarga-keluarga Katolik demi mengantar mereka kepada ‘kekudusan’ dengan meneladani kehidupan keluarga kudus Nazareth sambil tidak melupakan semangat profetis sebagai esensi yang tak terpisahkan dari jati dirinya.
Gereja Paroki San Juan sadar bahwa hidupnya di dunia ini de facto ber-koeksistensi dengan sekian banyak orang dengan sejuta persoalannya dan alam lingkungannya. Terhadap dunia yang punya banyak masalah ini, Gereja Paroki San Juan tidak ingin tinggal diam dengan berinspirasi pada kata-kata dekrit Gaudium et Spes: “Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga”(GS no.1) menuju sebuah evangelii gaudium, sukacita Injil sambil terus  berevangelii nuntiandi, mewartakan Injil dalam kasih dan kebenaran, lewat kata dan tindakan.
San Juan, 08 Pebruari 2015

Laporan Dewan Pastoral Paroki San Juan Tahun 2014



DEWAN PASTORAL PAROKI SAN JUAN LEBAO TENGAH
KEUSKUPAN LARANTUKA
JLN.MELATI. TELPON (0383)21314-21329
FLORES TIMUR 86218-NTT-INDONESIA
______________________________________________________________________
LAPORAN   
DEWAN PASTORAL PAROKI SAN JUAN
TAHUN 2014

I.        PENDAHULUAN
Kini kita sudah mengakhiri tahun 2014 dan siap menyambut fajar baru di tahun 2015. Tahun 2014 berakhir dengan sejuta kisah yang menjadi catatan sejarah dalam diary kehidupan menggereja Paroki San Juan. Di dalamnya catatan-catatan itu kita boleh bercermin diri untuk mengais kembali jejak-jejak yang tak rapih, jejak-jejak yang mesti terus diperindah dalam jalan-jalan pastoral di tahun yang baru. Laporan dan catatan Dewan Pastoral Paroki ini hendak membahasakan kembali jejak-jejak perjalanan pastoral selama tahun 2014.
II.        KEADAAN UMAT
          Berdasarkan data paroki San Juan pada Desember  2014, terhimpun data sebagaiberikut:
a.    JumlahumatParoki San Juan sebanyak = 8.661 jiwa. Kepala Keluarga di Paroki San Juan sebanyak= 1895 Kepala Keluarga sesuai data Amplop (tidak termasuk kos-kosan sementara).    
b.   UmatParoki San Juan yang meninggal sebanyak = 38 orang. Laki-laki 20 orang, perempuan 18 orang.
c.    Umat Paroki San Juan yang dipermandikan sebanyak = 141 orang. Laki-laki 71 orang, perempuan 70 orang.
d.   Umat Paroki San Juan yang menerima komuni pertama = 204 anak.
e.    Umat Paroki San Juan yang menerima sakramen perkawinan sebanyak= 32 pasang.

       III.        CATATAN UMUM TENTANG KEHIDUPAN MENGGEREJA UMAT PAROKI SAN JUAN

Sepanjang tahun 2014, Dewan Pastoral Paroki San Juan mencatat beberapa hal umum yang berkaitan dengan kehidupan menggereja umat Paroki San Juan.
Pertama, umat Paroki San Juan sudah berpartisipasi dalam kehidupan berkomunitas basis gerejani, lingkungan dan paroki. Namun, tidak semua umat memandang KBG, lingkungan dan paroki sebagai milik dan bagian dari dirinya. Hal ini berdampak pada partisipasi aktif yang lahir dari kesadaran pribadi setiap umat Paroki San Juan.
Kedua, Gereja Paroki San Juan sudah menampakan dirinya sebagai Gereja yang mandiri, solider dan berbagi. Namun, penampakan itu belum sepenuhnya berbias pada kehidupan nyata harian. Kegiatan Lingkungan dan KBG balum banyak dihadiri oleh kaum bapak dan OMK, banyak umat yang enggan untuk menjadi Agen Pastoral, rasa memiliki Paroki belum menjadi milik banyak umat.
Ketiga, belum semua pengurus KBG, lingkungan dan anggota Dewan Pastoral Paroki terlibat dalam pastoral yang manajerial-partisipatip berbasis kebutuhan. Keterlibatan para agen pastoral ini sebagian besar masih terbatas pada keterlibatan insidental yang terbatas pada momen-momen tertentu saja.
Keempat, umat Paroki San Juan belum secara nyata memberikan respons profetis terhadap realitas sosial yang dihadapinya, dijumpainya atau yang diketahuinya seperti perjudian, pesta pora yang berlebihan, kemabukan, perkelahian antar pemuda, perselingkuhan dan meningkatnya pergaulan bebas di kalangan remaja dan kaum muda serta maraknya kupon putih yang berakhir dengan menghuni penjara di rumah tahanan dan sejumlah persoalan yang berkaitan dengan hukum perkawinan Gerejani seperti hidup serumah tanpa ikatan perkawinan sakramental, terputusnya komunikasi antara suami istri hingga berdampak pada perpisahan keduanya serta meningkatnya pengajuan permohonan dispensasi untuk disparitas cultus atau perkawinan beda agama dan mixta religiosi atau perkawinan beda gereja.

Berdasarkan catatan-catatan ini dapatlah dikatakan bahwa dalam konteks kehidupan menggereja dan kehidupan bermasyarakat, umat Katolik Paroki San Juan belum menampakkan sinergisitas antara kehidupan menggereja dan kehidupan bermasyarakat. Masih ada jurang antara apa yang dirayakan di dalam Gereja dengan apa yang dihidupi di tengah masyarakat. Masih ada ketidaksesuaian antara kata dan perbuatan. Atau dengan kata lain, aktivitas Gerejani belum berdaya sapa di tengah kehidupan bermasyarakat. Model pastoral harus ditata kembali sesuai keadaan umat.
Pada kesempatan ini, kami pun akan melaporkan secara umum capaian program Dewan Pastoral Paroki selama tahun 2014.

  IV.       EVALUASI PELAKSANAAN  PROGRAM  DPP 2014
Program DPP 2014 terdiri dari 45 kegiatan khas Paroki San Juan menjawabi anjuran umat yang dirangkum dalam pleno 2014 dan  22 Program Keuskupan Larantuka sebagai gerakan bersama  tahap I “PEMBERDAYAAN KBG SEBAGAI KOMUNITAS PERJUANGAN dan PENGORGANISASIAN DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK KATEGORIAL. Selain itu kita harus melaksanakan 12 kegiatan Keuskupan dan Dekenat yang tidak diprogramkan dalam tahun 2014.  
1.    DEWAN HARIAN
1.         Sosialisasi fungsi dan peran DPP, Lingk. Dan KBG
2.         Sosialisasi Hasil Pleno 2014
3.         Pengkawalan  kegiatan seksi
4.         Mengadakan Rapat berkala (Bulan, Tengah Tahun, Pra Pleno dan Pleno)
5.         Pembenahan Pengurus  dan Karyawan Paroki
6.         Pelantikan DPP, Lngk dan KBG
7.         Sosialisasi dan pemahaman KBG sebagai Lokus dan    Fokus kehidupan Menggereja
8.         Pemekaran KBG dan Lingkungan (Kerjasama dengan Pemerintah Kelurahan)
9.         Membuat Peta  Wilayah Paroki
10.     Inventarisasi Sekretariat Paroki
11.     Pelatihan dan pendampingan Pegawai Paroki
12.     Mengkoordinir Kebutuhan Pastoral
83% terlaksana dan 17 %  tidak terlaksana. 
           (2 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA)

2.    LITURGI
1.      Pertemuan Berkala Pengurus Seksi Paroki dan Lingkungan
2.      pelatihan lanjutan organis dan dirigen
3.      Pendampingan  Pemimpin IOM
4.      Memberi pemahaman tentang Sakramen Ekaristi kepada Anak/Remaja
5.      Perayaan ekaristi KBG
6.      Ibadat KBG
7.      Sosialisasi tentang Maksud  dan tujuan Derma Gereja
8.      Misa pemberkatan benih
9.      Misa syukur panen
10.  Memberikan pemahaman tentang makna kerja menurut ajaran sosial Gereja  (LE)
4 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA 
( 40 % Belum terlaksana dan 60% terlaksana)

3.   PEWARTAAN
1.         Rekoleksi Komunitas
2.         Pendampingan bagi katekumenat.
3.         Mengadakan kegiatan SOMA lanjutan.
4.         Pembinaan persiapan penerimaan sakramen.
5.         Katekese sakramen gereja
6.         Pendampingan lanjutan kepada pemimpin KBG.
7.         Latihan keterampilan berkatekese dan memimpin ibadat.
8.         Perayaan Perutusan Untuk Para Petugas Pastoral terlatih
9.         Sosialisasi KHK (aturan Gereja) dan  kebijakan Pastoral
10.     Pengumatan ajaran Gereja

80%  terlaksana dan 20% tidak terlaksana 
(2 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA)

4.    KELUARGA
1.   Pendataan dan pendampingan lanjutan kepada pasangan usia Balita.
2.   Mengkoordinir Perayaan HUT perkawinan.
3.   Sosialisasi HIV AIDS dan penyakit sosial masyarakat dari perspektip Gereja
4.   Mengadakan Kursus Persiapan Perkawinan (KPP).
75% terlaksana dan 25% tidak  terlaksana   (1 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA)

5.    KERAWAM
1.         Pendataan dan pembenahan kelompok kategorial
2.         Pembentukan kelompok kategorial awam birokrat di setiap lingkungan.
3.         Pembentukan pengurus awam birokrat Paroki San Juan.
4.         Dialog dengan pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat
5.         Dialog interaktip antara hirarki dan kaum awam birokrat
6.         Rekoleksi untuk awam birokrat (KERAWAM)
50% terlaksana dan 50% tidak  terlaksana 
(3 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA) 


6.   PENDIDIKAN
1.         Mengadakan dan mengelola taman bacaan rohani bagi anak usia sekolah.
2.         Mengkoordinir pastoral sekolah (kunjungan pastor/Biarawan/wati ke sekolah).
3.         Rekoleksi para Guru Katolik
4.         Pelatihan kepemimpinan
5.         Pendampingan anak dan remaja

60% terlaksana dan 40%  belum  terlaksana   
1 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA (hambatan: terbentur dengan kegiatan pastoral lain serta padatnya kegiatan di sekolah-sekolah)

7.    KEPEMUDAAN
1.        Pendataan OMK di Tingkat KBG dan Lingkungan.
2.        Pembenahan organisasi OMK di Lingkungan
3.        Camping rohani OMK. (Tingkat keuskupan)
4.        Rekoleksi menjelang Hari Raya.
5.        Sosialisasi bahaya Miras, Narkoba, HIV-AIDS (KELUARGA & KEPEMUDAAN) (Kegiatan tingkat keuskupan)
6.        Penjadwalan dan latihan secara berkala.
66% terlaksana  dan 34% tidak terlaksan, 2 kegiatan tidak terlaksana

8.   GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
1.         Sosialisasi kesetaraan Gender
2.         Sosialisasi tentang Pentingnya KIA  menurut ajaran Gereja
3.         Katekese KIA & Rekoleksi bagi kader posyandu.
33% terlaksana dan 67% tidak terlaksana
 (2 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA)

9.   SOSIAL EKONOMI
1.         Pembentukan dan pemberdayaan kelompok Usaha Bersama
2.         Memberi Pendampingan kepada kelompok Usaha peningkatan Ekonomi Umat (Arisan, UBSP, Koperasi)
3.         Kerjasama dengan instansi terkait untuk penguatan modal dan keterampilan 
4.         Pemasaran bersama komoditi masyarakat
5.         Diskusi bersama tentang Penyederhanaan pesta gereja dan kematian 
40% terlaksana dan 60% tidak terlaksana 
(3 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA)

10.      HARTA BENDA GEREJA
1.         Inventarisasi HBG
2.         Perawatan / pemeliharaan HBG
3.         Pengadaan HBG sesuai kebutuhan
4.         Melayani Permintaan Umat yang membutuhkan HBG
5.         Bakti sosial karitatif dan aksi hari raya  (Natal dan Paska)
6.         Pembangunan :MCK, Pagar depan Gereja
7.         Perawatan Kubur
100% terlaksana.


KEGIATAN PAROKI MENJAWABI KEGIATAN KOMISI / KEUSKUPAN:
1.    PENDAMPINGAN PARA PENDAMPING SEKAMI
2.      KEGIATAN ANAK SEKAMI TINGKAT DEKENAT DI TAMAN KOTA
3.      KEGIATAN ANAK SEKAMI TINGKAT DEKENAT DI PAROKI KRRL
4.      SEMINAR ADORASI ABADI TINGKAT DEKLENAT DI  AULA KEUSKUPAN
5.      PELATIHAN PENGEMBANGAN USAHA UNTUK OMK
6.      KEMPING ROHANI OMK TINGKAT KEUSKUPAN
7.      SOSIALISASI PENYAKIT RABIES
8.      PENDAMPINGAN UNTUK SEKSI GENDER TINGKAT DEKENAT DI WAIBALUN
9.      SEMINAR HARI PENGAN SEDUNIA TINGKAT KEUSKUPAN DI PAROKI WAIWERANG (Tidak ada utusan)
10.   LOMBA KITAB SUCI TINGKAT KAB FLOTIM DI SARON PADA BKSN
11.   REKOLEKSI AWAM BIROKRAT KAB. FLOTIM DI PAROKI KRRL
12.   SOSIALISASI SISTER CITY

Kegiatan yang belum terlaksana:
1.        Pemekaran Lingkungan (sudah Dalam proses pembicaraan)
2.        Membuat Peta  Wilayah Paroki
3.        Pendampingan  Pemimpin IOM
4.        Misa syukur panen
5.        Memberikan pemahaman tentang makna kerja menurut ajaran sosial Gereja  (LE)
6.        Perayaan Perutusan Untuk Para Petugas Pastoral terlatih
7.        Pengumatan ajaran Gereja
8.        Sosialisasi HIV AIDS dan penyakit sosial masyarakat dari perspektip Gereja
9.        Pembentukan kelompok kategorial awam birokrat di setiap lingkungan.
10.     Pembentukan pengurus awam birokrat Paroki San Juan.
11.     Dialog dengan pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat
12.     Mengadakan dan mengelola taman bacaan rohani bagi anak usia sekolah.
13.     Pembenahan organisasi OMK di Lingkungan
14.     penjadwalan dan latihan (Penggunaan alat Band) secara berkala.
15.     Sosialisasi tentang Pentingnya KIA  menurut ajaran Gereja
16.     Katekese KIA & Rekoleksi bagi kader posyandu.
17.     Pembentukan dan pemberdayaan kelompok Usaha Bersama
18.     Memberi Pendampingan kepada kelompok Usaha peningkatan Ekonomi Umat (Arisan, UBSP, Koperasi)
19.     Pemasaran bersama komoditi masyarakat

Catatan rekomendasi: dilaksanakan tahun 2014

V.        CATATAN EVALUASI  TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN DPP DAN KEGIATAN PASTORAL:

A.    Program Prioritas (Kegiatan DPP Sesuai Amanat Pleno)
1.     Dari 67 kegiatan yang prioritas, 48 kegiatan terlaksana dan 19 kegiatan tidak terlaksana. Dengan dengan tingkat pencapaian 67%. Kalau dibandingkan secara kuantitatip dengan kegiatan tahun 2013 maka kita mengalami penurunan prosentase pelaksanaan kegiatan tetapi kalau di buat perbandingan secara kualitatip maka kwalitas kegiatan 2014 mengalami peningkatan.   
2.     Ada kegiatan seksi yang terbawa dari tahun ke tahun namun belum terlaksa dengan baik hal ini terjadi karena keterlibatan komunikasi antara anggota seksi dengan DPP/tim Pastor, pastoral data kurang mendapat perhatian, kegiatannya kurang mendesak bahkan tidak menyentuh kebutuhan umat, kekurangan pemahaman tentang tugas dari pengurus, ada rasa kebergantungan seksi pada Dewan harian atau tim Pastor dan kesibukan rutin sehingga tidak diperhatikan dan terlupakan.
3.     Kegiatan DPP bisa berjalan dengan baik dimungkinkan oleh tanggapan umat terhadap kegiatan tersebut. Banyak kegiatan rohani untuk kelompok-kelompok belum dirasakan sebagai kebutuhan sehingga banyak kegiatan DPP yang terfokus di Paroki tidak ditanggapi secara baik, hal ini berdampak pada tidak terlaksananya kegiatan yang sudah diprogramkan.
4.     Ada kesulitan untuk membuat penjadwalan kegiatan karena ada banyak kegiatan lain seperti: kematian, arisan keluarga, kegiatan adat, kegiatan pemerintah yang melibatkan umat pada saat yang sama.
5.     Tanggungjawab pengurus DPP untuk melaksanakan kegiatan mengalami peningkatan. Walau ada beberapa kegiatan yang tidak bisa dilakasanakan itu bukan karena DPP tidak aktip tetapi hal ini terjadi karena padatnya kegiatan kita di tahun ini, baik pada diri anggota DPP maupun pada umat, soal umum yaitu ada kesulitan dalam membagi waktu.
6.    Pengukuhan pengurus DPP belum dilaksanakan mempengaruhi kinerja. (akan dilaksanakan tahun 2015 setelah ada revitalisasi Seksi DPP sesuai panduan Peraturan DPP yang diturunkan keuskupan dan ditegaskan Bapak Uskup dalam surat pastoral untuk membuka Tahun Progran tahap II 2015).
7.     Banyak kegiatan DPP yang penting dan mendesak, berjalan dengan baik karena kerja sama antar seksi, koordinasi Dewan Harian dan bantuan Tim Khusus Paroki. (Apresiasi bagi seksi yang sudah bekerja maksimal)
8.     Sosialisasi dan  penjabaran secara berjenjang hasil keputusan bersama belum maksimal. Terputusnya komunikasi, informasi dan konsultasi dari para pengurus menyebabkan mandeknya kegiatan bersama.
9.     Pembangunan finansial Paroki mengalami peningkatan yang berarti, memungkinkan terlaksananya program, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan.

B.   Program Pastoral Rutin: (Catatan Pastor: Evaluasi, Kebijakan dan Rekomendasi)

Kan. 528 - $ 1. Menegaskan bahwa Pastor Paroki terikat kewajiban untuk mengusahakan agar Sabda Allah diwartakan utuh kepada orang-orang yang tinggal di Paroki; maka dari itu hendaknya ia mengusahakan agar kaum beriman Kristiani awam mendapat pengajaran dalam kebenaran iman terutama dengan homili pada hari minggu, hari wajib gereja dan juga dengan katekese yang harus diberikan; hendaknya ia membina karya-karya untuk mengembangkan semangat injil, juga yang menyangkut keadilan sosial, hendaknya ia mencurahkan perhatian khusus untuk pendidikan katolik anak-anak dan kaum muda; hendaknya ia dengan segala upaya, juga dengan bantuan kaum beriman kristiani, mengusahakan agar pewartaan injil menjangkau mereka juga yang meninggalkan praktek keagamaannya atau tidak memeluk agama yang benar. Atas penegasan Kanon ini Pastor dan tim Pastor mempunyai kewajiban untuk menjaga kawanan dalam paroki ini dengan kegiatan pastoral rutin untuk meningkatkan kualitasn iman dalam kerjasama dengan kaum awam. Paus Fransiskus dalam seruan apostolik  Evagelii Gaudium (sukacita Injil)  menegaskan bahwa ... mereka yang paling beruntung adalah mereka yang mengesampingkan rasa aman dan menjadi bersemangat dengan perutusan mengkomunikasikan hidup pada sesama.....ketika Gereja meminta umat kristiani untuk menerima tugas pewartaan, ia sungguh-sungguh sedang menunjukkan sumber kepenuhan pribadi yang autentik (EG. 10). Berdasarkan pengalaman kita selama ini, sudah ada banyak perkembangan Pastoral yang berhasil kita laksanakan bersama di Paroki ini. Di samping itu kami mengakui bahwa belum semua hal yang digariskan di atas berjalan dengan baik. Kami menegaskannya sebagai evaluasi, kebijakan dan rekomendasi untuk dibahas bersama, sebagai pekerjaan pastoral  yang perlu mendapat perhatian kita bersama menuju 3 kemandirian gereja Paroki San Juan.  Kita harus mempunyai komitmen bersama untuk memperbaiki arah pastoral yaitu karya  misioner sebagai paradigma bagi semua kegiatan gereja maka pelayanan kita tidak secara pasif dan diam menunggu dalam gedung gereja kita, kita perlu bergerak dari pelayanan pastoral pelestarian semata menuju pelayanan pastoral misioner yang menentukan (EG. 15)

1.  Pelayanan Sakramen:
·         Sakramen Permandian:
Ø  Meningkatnya permintaan permandian anak Ilegal mengidikasikan bahwa ada banyak kasus hidup Perkawinan karena lambatnya urusan adat perkawinan, terkendala perkawinan menurut KHK dan pergaulan bebas kawula Muda Katolik.
Ø  Nama anak tidak menampakkan  identitas katolik
Ø  Masa  pembinaan masih dianggap sebagai hal formalitas.
Ø  Akan dibuat pemisahan pembinaan untuk orang tua/wali anak Ilegal dengan orang tua anak resmi pemberkatan gereja.

·         Sakramen Ekaristi:

Ø  Perayaan Ekaristi Hari minggu, hari Raya dan ekaristi Lingkungan belum menjadi kebutuhan sebagian umat. Banyak umat Allah yang tidak merayakan perayaan Ekaristi. Pengurus KBG perlu memperhatikan rekomendasi untuk Sakramen dan Pelayanan ekaristi orang mati di rumah umat.
Ø  Sikap dan simbolisasi Ekaristi belum dipahami secara baik oleh umat hal ini nampak pada aklamasi dan gestikulasi umat, disiplin menghadiri perayaan, kegaduhan dalam dan luar gereja, cara berpakaian, kebersihan dan  masih ada banyak umat yang senang berada di Luar Gereja. Akan ada sosialisasi dan Pendalaman Sakramen di setiap KBG /Lingkungan.
Ø  Pembinaan Komuni I belum mendapat tanggapan serius, banyak keluarga yang terlibat karena aturan. Untuk memberi perhatian lebih pada persiapan Komuni I ini maka kami merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:
o   Misa Pembukaan Komuni I tahun 2015 akan terjadi pada hari Minggu Paska III tanggal 19 April. (terhitung 7 kali Misa Pendampingan).
o   Komuni I terjadi pada hari/tanggal Selasa 2 Juni 2015 (Hari Waisak)TETAP ADA KOORDINASI DENGAN SEKOLAH.
o   Pembinaan anak terjadi di sekolah mulai setelah misa Pembukaan sehingga tidak terganggu dengan Ujian.
o   Pembinaan orang Tua terjadi 3 kali terbagi dalam 3 wilayah bergilir di setiap Lingkungan. Jadwal akan diatur untuk 3 orang Pastor di setiap lingkungan):
·         Wilayah I: lingkungan Kampung Tengah, Gege, Lebao II;
·         Wilayah II: Lebao I, Riang Nyiur dan Tabali,
·         Wilayah III: Kota Rowido, Kota Sau I dan Kota Sau II
Ø  Pelayanan Perayaan Ekaristi untuk Orang Mati akan ditinjau kembali setelah mempelajari pengalaman yang terjadi beberapa tahun terakhir ini. Maka kami memutuskan untuk membuat kebijakan baru: Ekaristi di rumah keluarga tidak dilayani pada:
·         Masa adventus: mulai tanggal 16 DES.  
·         Masa Pra Paska:
*      hari rabu  abu dan setiap hari jumad (nebo tidak terjadi pada hari bersangkutan). 
*      Setelah minggu sengsara sampai paskah
             Keputusan ini dibuat dengan dasar pertimbangan:
·         Diskusi bersama tentang Kebijakan bersama dalam keuskupan kita.
·         Perjudian, puasa dan pantang daging pada hari-hari ini kurang  mendapat tanggapan. 
·         Banyak permintaan umat berarti umat membutuhkan walau umat sudah tahu ada aturan di Paroki ini.
·         Banyak umat suka membuat perbandingan dengan kebijakan paroki lain dan bahkan ada pastor tamu yang mempersoalkannya secara  terbuka yang pada akhirnya mempersalakan kebijakan Pastor yang sudah lama kita jalani.

Konsekuensi dari keputusan ini, Ekaristi bisa dilayani kalau:

·         Pembicaraan soal acara/penjadwalan untuk orang mati wajib menghadirkan ketua Basis dan Ketua Lingkungan.
·         Misa dapat dilayani kalau ada penyampaian resmi dari pengurus KBG dan Lingkungan
·         Sedapat mungkin diusahakan agar malam nebo tidak terjadi  pada hari sabtu atau minggu. Kalau tetap terjadi pada hari sabtu dan minggu maka upacara momento tetap bersamaan dengan Ekaristi pada hari yang digantikan.
·         Keluarga dapat memastikan bahwa perjudian tidak terjadi pada malam nebo. Perlu diingatkan dalam doa malam jaga.

Ø  Untuk meningkatkan penghayatan terhadap Sakramen Maha Kudus maka Adorasi Jumad Pertama akan mendapat perhatian serius baik doa dan pelaksanaannya. Maka akan dibuat pembagian tanggungan untuk adorasi ini.  Adorasi menjadi wajib untuk semua umat teristimewa Konfreria, St Anna, Legio Maria, OMK, SEKAMI dan Awam Birokrat.

·         Sakramen Tobat
Ø  Ada 2 kali dalam satu tahun, kesempatan yang disiapkan tim Pastor untuk melayani Pengakuan Dosa namun sakramen Tobat hanya diterima oleh umat yang sama. Hal ini bisa diperbaiki kalau kita punya kemauan. Dalam kunjungan KBG akan dibuat sosialisasi Sakramen Tobat untuk umat KBG.

·         Sakramen Perkawinan:
Ø  Ada Banyak Pasangan yang sudah hidup bersama namun belum menerima sakramen Perkawinan
Ø  Meningkatnya permohonan pernikahan Beda gereja dan beda agama
Ø  Meningkatnya permohonan untuk pembatalan perkawinan
Ø  Meningkatnya permohonan KPP di luar Paroki, mengindikasikan bahwa banyak umat tidak tahu jadwal pelayanan Sakramen dalam Paroki.

Berdasarkan catatan di atas kami merekomendasikan untuk:
Ø  Menolong Pasangan yang sudah hidup bersama dengan pastoral keluarga atau kunjungan pastor, Pengurus KBG/Lingk. bersama kelompok organisasi gereja ke rumah keluarga tersebut. Maka perlu data pasti dari KBG.
Ø  Kita membatasi jumlah pelayanan untuk permohonan dispensasi beda  gereja /agama. Tahun ini hanya untuk 2 pasang.
Ø  Pelayanan KPP luar Paroki tetap dilaksanakan dengan catatan pasangan harus mendukukung pembangunan finansial Paroki dengan membayar sebesar Rp. 200.000 (rekomendasi untuk dibahas). Uang ini akan digunakan untuk membantu pasangan yang sulit keuangan  dalam urusan KPP.

·         Sakramen  Orang Sakit :
Ø  Pelayanan Komuni Orang Sakit dan sentuhan  rohani untuk orang sakit/para Lansia kurang mendapat perhatian Pastoral. Setiap  Sabtu I dalam bulan ada pelayanan Komuni untuk orang sakit/Lansia oleh Tim Pastor.



2.      Pastoral Kategorial:
·         Perhatian terhadap kelompok kategorial dalam paroki belum memadai. Hal ini terjadi karena kesibukan pastoral dan inisiatip kelompok untuk meminta dampingan tim Pastor.
·         Keterlibatan kaum Muda Katolik dalam kehidupan menggereja sungguh memprihatinkan. Sudah banyak cara yang digunakan untuk mengumpulkan kaum muda tetapi selalu saja gagal. Banyak kaum muda yang kita jumpai di tempat pesta, tempat rekreasi tetapi kurang dijumpai di gereja. Perlu ada rekomendasi khusus untuk perkawinan/urusan Kaum Muda dari KBG /Seksi Kepemudaan.
·         Kelompok organisasi sebagai kekayaan iman dalam paroki kita belum ditanggapi secara serius. Masih banyak umat yang enggan menjadi anggota kelompok organisasi gereja seperti ST. ANNA, OMK, Konfreria, PPA, LEGIO MARIAE, SEKAMI, Kelompok Guru Katolik, dan kelompok awam birokrat. 
·         Ada keluarga atau pribadi karena, perkawinan, tuntutan ekonomi dan kesehatan, terpaksa pindah agama. Kita akan memberi perhatian berupa sumbangan soasial khusus untuk keluarga sangat susah, maka perlu data yang akurat.

3.      Pastoral Kitab Suci: kita mempunyai kesempatan khusus setiap bulan untuk mendalami kitab suci dan melalui kothbah Pastor dalam ekaristi serta pembinaan kelompok. Kita perlu memberi kesempatan khusus dan lebih serius lagi memperhatikan hal ini. Untuk itu kita juga menambah seksi Kerasulan Kitab Suci untuk mengefektipkan kerasulan kitab suci di Paroki ini.

4.      Pastoral Sekolah:
Ø  Untuk tahun 2015 ini semua sekolah dalam Paroki akan mendapat kunjungan Pastor sebayak 2 kali. Jadwalnya akan disampaikan.
Ø  Untuk menjawabi tahun Program Tahap II “PEMBERDAYAAN STRUKTUR GEREJA DAN LEMBAGA, kita akan memberi perhatian khusus pada TKK Ade Irma, sebagai TKK milik Paroki dalam kerjasama dengan Pimpinan TKK dan Dinas PPO.
Ø  Misa Pembukaan Tahun sekolah Wajib untuk semua sekolah oleh karena itu perlu kerja sama sekolah dan Paroki dalam mengatur jadwal khusus ini.
5.      Pembangunan Fisik:
Ø  Pembangunan dan Pengadaan kebutuhan fisik untuk menolong kegiatan Paroki tetap mendapat perhatian. Sampai saat ini kita mempunyai HBG yang cukup memadai yang sangat membantu kegiatan Paroki dan kebutuhan umat pada umumnya. Kita patut menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah yang tetap mempunyai perhatian finansial untuk paroki ini. Umat yang menggunakan HBG milik paroki diharapkan untuk merawatnya dengan baik.
Ø  Pembangunan fisik tahun ini:
o   Lanjutan Pagar Halaman Gereja
o   Pelebaran Lapangan Volley
o   Semenisasi lorong belakang Aula
o   Pencatan candi gereja
o   Pembuatan kaca bofeng Aula Paroki
o   Menambah Sarana Prasarana Gereja



6.      Pastoral Umum:
·         Data umat masih belum akurat, dari hasil rekapitulasi dan analisa data, banyak pengurus KBG yang mengisi data umat terburu-buru atau kurang serius sehingga banyak data yang tidak falid dan tidak logis. Kita akan memperbaiki dan menganalisa data umat kita diawal tahun ini untuk  kegiatan pastoral yang berbasis data.
·         Rekomendasi KBG sebagai alat ukur perkembangan kemandirian, masih dilihat dan dinilai sebagai alat untuk mengancam. Hal ini menyebabkan pengisian rekomendasi tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Kita akan mengoptimalkan peran Pengurus KBG dan Lingkungan untuk pengisian rekomendasi dan urusan kegiatan iman bagi keluarga yang membutuhkan semuanya harus melalui KBG dan Lingkungan (termasuk urusan kematian).
·         Tingkat kewaspadaan  terhadap orang baru  (orang asing) atau pun kos-kosan tak berijin, kurang diperhatikan oleh lembaga terkait atau umat kita. Kita tetap berusaha untuk membangun kerjasama dengan pihak terkait untuk hal ini.
7.      Lain-lain: Untuk menolong kita dalam kegiatan Pastrol di Paroki kami membuat rotasi para imam moderator:
Ø  Rm. Hendrik     : St. Anna, Konfreria, Legio Mariae, Kel.Awam Birokrat.
Ø  Rm. Paskal: PPA, Kelompok Koor, Liturgi, Kerasulan Kitab Suci
Ø  Rm Sebast: OMK, SEKAMI, Guru Katolik, Pastoral Sekolah.




C.   Program Gerakan Bersama:

1.     Ada 22 kegiatan gerakan bersama dan 12 kegiatan yang dibuat oleh Keuskupan dan Dekenat telah kita laksanakan dengan baik mulai dari keluarga dan KBG-KBG kita. Ada beberapa kegiatan yang belum, akan  kita laksanakan di tahun 2015 dan ada beberapa kegiatan yang tetap kita pertahankan untuk tahun selanjutnya karena efektip dan memadai.  Seperti kegiatan yang dilaksanakan di tingkat KBG dalam ekaristi KBG sangat efektip karena banyak kegiatan disatukan dalam kunjungan KBG serta dihadiri oleh keluarga-keluarga.   
 Hal penting yang dapat kami catat dari kegiatan di KBG:
a.    Pastor dan DPP memberikan apresiasi atas respon positip dan tanggujawab pengurus Lingkungan,  KBG serta seluruh umat  dalam kegiatan Ekaristi KBG. Hal ini sangat napak dalam partisipasi aktip: Persiapan Liturgi, Koor yang bagus, pertemuan dan dialog penuh persaudaraan dan persiapan makan bersama untuk semua anggota KBG.  Masing-masing KBG menampilkan keunggulannya masing-masing. Di sini terjawab sudah harapan gereja lokal, KBG  sebagai komunitas perjuangan, dengannya pusat dan arah pastoral kita ada di KBG (KBG Lokus dan Fokus pastoral kita). Kegiatan ini akan tetap kita lanjutkan dalam tahun 2015.
b.   Ada beberapa kegiatan DPP yang terlaksana serentak pada kunjungan Ekaristi KBG. Hal ini sangat efektip dan membantu pelaksanaan kegiatan yang melibatkan banyak umat.
c.    Hanya 5 KBG yang bisa dimekarkan tahun 2014 dan  1 Lingkungan yang dalam tahap diskusi bersama untuk dimekarkan. DPP mempunyai kesulitan sendiri dalam melaksanakan program ini karena: banyak pengurus KBG yang menyatakan belum siap, enggan untuk berpisah, apalagi banyak kegiatan tahun 2014 terjadi di KBG yang membuat persekutuan KBG yang sudah ada menjadi kuat. Atas pertimbangan ini DPP secara bijaksanak memberi kesempatan kepada setiap  KBG untuk menyiapkan diri secara sungguh untuk bisa mekar. Karena Pastoral kita bukan menjawab kebutuhan DPP  tetapi  kebutuhan umat.

2.        Komitmen kita, Program Keuskupan yang menjadi gerakan bersama tetap   menjadi program prioritas kita setiap tahun.

VI.        ACUAN PROGRAM 2015:

Dari evaluasi dan catatan Pastoral di atas kami mengajak semua umat agar pada tahun 2015 kita memberi perhatian khusus pada program prioritas yang belum terlaksana baik program keuskupan Tahap I dan program khas Paroki serta program gerakan bersama keuskupan Larantuka tahap II: yang terdiri dari dua Program dan 11 kegiatan Antara lain:
                         I.       “PEMBERDAYAAN STRUKTUR GEREJA DAN LEMBAGA

1.   Revitalisasi struktur horisontal dan vertikal di tingkat keuskupan
2.   Penyesuaian struktur DPP dengan Komisi-komisi di Keuskupan
3.   Sosialisasi Peran dan fungsi DPP, Lingkungan dan KBG
4.   Lokakarya dan sosialisasi tentang Pedoman Pastoral Paroki (ART Paroki)
5.   Revitalisasi Yayasan Pendidikan Katolik
6.   Restrukturisasi dan Revitalisasi Yayasan Pendidikan Katolik milik Keuskupan
7.   Membangun Kemitraan antara Yayasan Pendidikan Katolik (YPK)

                       II.        “PENINGKATAN KAPASITAS AGEN PASTORAL”

8.           Pelatihan memfasilitasi kegiatan bagi para Agen Pastoral
9.           Pembelajaran tentang pengelolaan HBG dalam KHK
10.     Rekoleksi dan Retret bagi agen Pastoral
11.     Tindak lanjut APP 2015 dalam usaha meningkatkan spiritualitas Agen  Pastoral.

Program 2014 yang belum terlaksana:
12. Pemekaran Lingkungan (sudah Dalam proses pembicaraan)
13. Membuat Peta  Wilayah Paroki
14. Pendampingan  Pemimpin PIOM
15. Memberikan pemahaman tentang makna kerja menurut Ajaran Sosial Gereja  (LE)
16. Perayaan Perutusan Untuk Para Petugas Pastoral terlatih
17. Pengumatan ajaran Gereja
18. Sosialisasi HIV AIDS dan penyakit sosial masyarakat dari perspektip Gereja
19. Pembentukan kelompok kategorial awam birokrat di setiap lingkungan.
20. Pembentukan pengurus awam birokrat Paroki San Juan.
21. Dialog dengan pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat
22. Mengadakan dan mengelola taman bacaan rohani bagi anak usia sekolah.
23. Turba DPP  ke Lingkungan untuk Penguatan Organisasi OMK
24. Sosialisasi tentang Pentingnya KIA  menurut ajaran Gereja
25. Katekese KIA & Rekoleksi bagi kader posyandu
26. Memberi Pendampingan kepada kelompok Usaha peningkatan Ekonomi Umat (Arisan, UBSP, Koperasi)

     VII.        REVITALISASI AGEN PASTORAL PAROKI (USULAN DPP,   Lingkungan dapat mengusulkan nama-nama yang dianggap mampu dan mau bekerja. Mohon maaf bila ada kesalahan dalan pencetakan nama)
Revitalisasi ini dibuat berdasarkan program gerakan bersama tahap II pemberdayaan agen Pastoral

1.         SEKSI KERASULAN KITAB SUCI: SR. Clarentia, PRR,  Yuliana Hera
2.         SEKSI PEWARTAAN: Valerianus Salan Boro, Mikhaela Balawanga
3.         SEKSI LITURGI: Gabriel Bali Sabon, Aloysius Jati Herin, Fransiska Anna Labina, Maria Humiliata Sagu Sinuor, Yoseph Hokeng, Sr. Maria  Miranda, Lukas Ben Benekikus, Nikolaus Kleden, Yulius Wele Udjan.
4.         SEKSI PENDIDIKAN: Arnold Langoday, Yoseph Doren, , Maria Eva Hera,  
5.         SEKSI KARYA KEPAUSAN INDONESIA: Odilia Lena, Sr. M. Paula PRR, Yasinta Barek Sabon, Kristina Hurit, Yustina Jawa Kumanireng, Arni Baon, Veronika Niron, Lusia Pengante Doren (Para Guru Agama)
6.         SEKSI KOMUNIKASI SOSIAL: Bernadus Tukan, Anselmus Atasoge, Fransiskus Dolu Toulwala   
7.         SEKSI PASTORAL KELUARGA: Pasutri: Frans Beda Duan dan Maria Siba Wuwur, Aloysius Fernandez dan Yuliana Ndanjang, Paulus Uran dan Agnes Ija Langkamau, Yohanes Emi Keyn dan Regina Bala,  Bapak Antonius Boli Asimu (urusan Akte).
8.         SEKSI KEPEMUDAAN: Donatus Seran Goran, Petrus Fransiskus Doni Yan, Nikolaus Tapun, Ketua OMK (DARI TABALI).
9.         SEKSI KERASULAN AWAM: Adrianus Bajuga Haliwala, Frans Mangu,
10.      SEKSI PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI: Siprianus Benaku, Mikhael Mige Sakera, Petrus Inguliman, Antonius Aib.
11.      SEKSI PASTORAL MIGRAN DAN PERANTAU: Adam Beda Sabon, Benyamin Pati.
12.      SEKSI GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: Benedikta Paya Moron, Eman Lamuri, Rosa Barek Labina, Paskalis Luli Lewokeda.
13.      SEKSI HUBUNGAN ANTAR AGAMA DAN KEPERCAYAAN: Boli Platin Fransiskus, Petrus Take Kelen.
14.      SEKSI KEADILAN DAN PERDAMAIAN: Koronatus Sintu Labina, Yohanes Ola Matutina, Antonius Mondo Bugis.
15.      SEKSI USAHA DANA / KEUANGAN ( HBG): Hendrikus Ruing, Hendrikus Suratama Puka, Bonaventura Sue, Ambrosius Ratu Kedang Dan Tim Khusus Paroki.

VIII.        Personil / Agen Pastoral Khusus:
·         PPA                   : Nona Margaretha Fernandez.
·         OMK                 : Anton Weruin
·         Santa Anna       : Yuliana Tukan
·         Konfreria           : Rofinus Nara Kean
·         Legio Maria       : Yuliana Hera
·         Guru Katolik     : Nikolaus Kleden
·         Awam Birokrat:  .......
·         Tim Khusus: (Berdasarkan Kerelaan Pribadi membantu kegiatan Paroki): Hendrikus Ruing, Hendrikus Puka, Yulius Atu Leyn, Aloysius B. Fernandez, Mikhael Labina, Martinus Matutina,Paskalis Bala Koten Yohanes Ola Matutina, Petrus Fransiskus Doni Yan, Aleks Lamadua, Simeon da Silva, Koronatus Sintu Labina, Arnoldus Matutina,  Antonius Pirin Fernandez, Martin Leyn, Joddy Fernandes, Paul Pain Hera, Kalitus Suban Goran, Dominikus Donce Kumanireng. .... Siapa Mau Bergabung lagi........??
·         Pembina Katekumen:
Sr. Asumpta, OP, Ibu Odilia Lena, Ibu Emi Sinuor, Bapak Bernardus Tukan, Sr. Yoanet PRR.
·         Pembina Fasilitator dan penerimaan Sakramen:
Seksi Pewartaan, Bapak Barnadus Tukan, Bapak Valerianus Salan Boro, Sr. Paula PRR, Bapak Adrianus Bajuga Haliwala, Bapak Yulius Udjan,  Ibu Maria Eva Hera, Bapak Ansel Atasoge, Sr. PRR dan Para Guru Agama dalam Paroki.

·         Panitia KPP dan Tim Pembina KPP:
Seksi Keluarga, Katarina K. Dasilva, Frans Beda Duan, Paulus Uran, Cornelia Hingi Tereng, Frans Mangu dan Tim KPP  Keuskupan.

·         Panitia Pesta San Juan
Ketua                : Agustinus B.L. Tobi
Wakil Ketua      : Yakobus K. Kein
Sekretaris         : Petrus Fransiskus Doni Yan
Bendahara        :
·         Pendamping OMK:
Bapak Petrus F. Doni Yan dan Ibu Ida Benga Tupen, Bapak Hendrikus Puka dan Ibu  Clara Riberu, bp. Aloysius Herin dan Ibu Yasinta Lipat, Ibu Agnes Yosefina Ema Koten, Agus Kleden dan Ibu Mathilde Wungubelen.
Catatan:   untuk meningkatkan kenerja dan rasa tanggung jawab terhadap pelayanan kita  semua personil agen Pastoral ini akan di lantik/dikukuhkan setelah Pleno Paroki.

IX.        KEADAAN KEUANGAN

A.   Laporan Keuangan: : Rekapitulasi Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Tahun 2014 (Terlampir)

B.   Analisa pemasukan keuangan Paroki: dari data pemasukkan keuangan paroki Sanjuan dapat kami sampaikan bahwa:
1.   Respon umat terhadap Penerimaan keuangan atau kesadaran untuk memberi dalam bentuk Iuran  mengalami kemunduran. Itu berarti pengumpulan dengan sistem iuran kurang mendapat tanggapan positip.
2.   Pada umumnya umat Paroki san juan lebih tanggap dengan pemberian melalui derma dan amplop keluarga tanpa ada keputusan terhadap satu bilangan khusus dan merata untuk semua umat.
3.   Peningkatan pos penerimaan terjadi pada:  Amplop-amplop, kolekte umum, derma tanggungan Hari Minggu dan Hari Raya. 
4.   Beberapa pos penerimaan tidak terlaksana karena kegiatannya tidak terlaksana.
5.   Perbandingan target penerimaan sesuai Pleno dan realisasi keuangan meningkat menjadi Rp. 19.989.500. atau meningkat 19%.
6.   Ada sumbangan dalam bentuk, tenaga,  alat/barang dan persembahan natura yang tidak diuangkan sudah menjadi perhatian setiap Lingkungan, KBG, sekolah dan kelompok Khusus sangat membantu penghematan pengeluaran uang Riil.

C.   Analisa Pengeluaran Keuangan Paroki:
1.   Penggunaan keuangan Paroki untuk membiayai kegiatan seksi pada umumnya terlaksana walau pengguna keuangan tidak langsung ditangani oleh setiap seksi. Pengelolaan keuangan tetap melewati satu pintu sesuai harapan Pleno 2014.
2.   Penggunaan keuangan untuk kebutuhan rutin dilaksanakan sesuai keputusan pleno walau tetap ada usaha untuk penghematan pada pos-pos yang tidak mendesak dan pengeluaran lebih pada pos-pos prioritas, penting dan mendesak.
3.   Tetap ada pertimbangan terhadap pengeluaran keuangan paroki teristimewa pemeliharaan dan Pengadaan HBG demi penghematan dan peningkatan dana abadi walau tidak sesuai dengan amanat pleno. Kebijakan pengguna keuangan menjadi penting, bijaksana dan penuh pertimbangan.
4.   Ada pos pengeluaran tak terduga yang tidak dianggarkan dalam tahun berjalan seperti kegiatan keuskupan, Dekenat dan Paroki yang membutuhkan dana yang cukup besar demi kesuksesan dan solidaritas kita dengan Keuskupan dan Paroki lain.

X.         PENUTUP

Laporan dan catatan-catatan ini sekiranya tidak dipandang sebagai “batu sandungan” di dalam perjalanan pastoral Gereja Paroki San Juan, melainkan sekiranya boleh dipandang sebagai “kompas kehidupan” yang akan mengarahkan perjalanan pastoral kita di hari-hari yang akan datang.
Marilah kita bersama sebagai umat Allah di Gereja Paroki San Juan berjuang dan berusaha untuk melanjutkan harapan Gereja Universal dan Partikular yang       berkelanjutan (kontinuitas), menunjukkan kepercayaan timbal balik (kredibilitas), terbuka dan membukadiri (transparansi) terhadap pengelolaan keuangan dan kebijakan pastoral lainnya,serta terbuka terhadap realitas sosial yang sedang terjadi di paroki ini.Kita akan meninggalkan tahun 2014 dengan sejuta pengalaman pastoral kita. Semoga apa yang baik yang telah kita cita-citakan bersama dapat menjadi horizon baru ketika kita berjuang mengisi hari-hari di tahun 2015. Sekian dan terimakasih.

Paroki San Juan,  31 Desember 2014
DEWAN PASTORAL PAROKI SAN JUAN


Fransiskus Uje Fernandez             Anselmus D. Atasoge
                    Ketua                                      Sekretaris

Mengetahui
Pastor Paroki San Juan Lebao Tengah


Romo Hendrikus Leni, Pr