Menuju San
Juan Yang Partisipatif
Oleh
Anselmus Atasoge
(Sekretaris
DPP San Juan Lebao)
Semenjak
akhir Januari hingga awal Pebruari 2015, Gereja Paroki San Juan
menyelenggarakan rapat pra pleno di sembilang lingkungannya. “Inilah kesempatan
terbuka bagi seluruh umat untuk melihat dan menilai kinerja para agen pastoral
di KBG, Lingkungan dan Paroki selama tahun 2014 dan mengusulkan sejumlah
program yang akan dilaksanakan selama tahun 2015,” kata Martin Luther, Ketua
Lingkungan St. Paulus Kota Sau II.
Kegiatan
pra pleno berpuncak pada Pleno Paroki, Minggu, 8 Pebruari 2015. Berikut catatan
singkat tentang kegiatan pleno itu.
Gereja
Paroki San Juan adalah Gereja yang dinamis, gereja yang selalu bergerak menuju
kematangan dan kedewasaan, yang mandiri dan misioner. Gereja yang dinamis itu
pertama nian bertumpu pada penyelenggaraan Allah, berpijak pada karya Yesus dan
bertumbuh dalam Roh Kudus. Meski dinamis, Gereja San Juan tetap berjalan di
atas ajaran-ajaran dogmatis dan kaidah-kaidah serta arah perjalanan Gereja
Universal yang termaktub di dalam Kitab Suci,
Dokumen Konsili Vatikan II, Codex Iuris Canonici, konstitusi-konstitusi
dogmatis dan surat-surat apostolik.
Selama tahun
2014, Gereja Paroki San Juan telah berjuang untuk melanjutkan karya keselamatan
Allah melalui reksa pastoral dan tiga bidang karya (pembangunan basis spiritual,
personil dan finansial) dengan berlokus dan fokus pada Komunitas Basis Gerejani.
Dalam
refleksinya tentang karya keselamatannya ini, Gereja Paroki San Juan memandang
dirinya dalam dua dimensi sebagai berikut:
Pertama, Gereja
Paroki San Juan telah bergerak menuju Gereja Partisipatif dan pergerakan ini
mesti selalu dibarengi dengan pembaharuan komitmen para agen pastoralnya dan
umat yang dilayaninya sambil tetap membuka diri terhadap pelbagai dinamika
sosial yang mengitarinya.
Kedua, demi
pergerakan menuju Gereja yang matang-dewasa, mandiri-misioner-partisipatif, di
tahun 2015 Gereja Paroki San Juan akan mengarahkan dirinya menuju pastoral
basis-kategorial hingga menjangkau eclesia domestika, keluarga-keluarga Katolik
demi mengantar mereka kepada ‘kekudusan’ dengan meneladani kehidupan keluarga
kudus Nazareth sambil tidak melupakan semangat profetis sebagai esensi yang tak
terpisahkan dari jati dirinya.
Gereja Paroki San Juan sadar bahwa hidupnya di dunia ini de facto ber-koeksistensi dengan sekian banyak orang dengan sejuta persoalannya dan
alam lingkungannya. Terhadap dunia yang punya banyak masalah ini, Gereja Paroki San Juan tidak ingin
tinggal diam dengan
berinspirasi pada kata-kata dekrit Gaudium et Spes: “Kegembiraan
dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum
miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka
dan kecemasan para murid Kristus juga”(GS no.1) menuju sebuah evangelii gaudium, sukacita Injil sambil terus berevangelii
nuntiandi, mewartakan Injil dalam kasih dan kebenaran, lewat kata dan
tindakan.
San Juan, 08 Pebruari 2015
No comments:
Post a Comment