DEWAN PASTORAL PAROKI SAN JUAN LEBAO
TENGAH
KEUSKUPAN LARANTUKA
JLN.MELATI. TELPON (0383)21314-21329
FLORES TIMUR 86218-NTT-INDONESIA
______________________________________________________________________
LAPORAN
DEWAN PASTORAL PAROKI SAN JUAN
TAHUN 2014
I.
PENDAHULUAN
Kini kita sudah
mengakhiri tahun 2014 dan siap menyambut fajar baru di tahun 2015. Tahun 2014
berakhir dengan sejuta kisah yang menjadi catatan sejarah dalam diary kehidupan
menggereja Paroki San Juan. Di dalamnya catatan-catatan itu kita boleh
bercermin diri untuk mengais kembali jejak-jejak yang tak rapih, jejak-jejak
yang mesti terus diperindah dalam jalan-jalan pastoral di tahun yang baru.
Laporan dan catatan Dewan Pastoral Paroki ini hendak membahasakan kembali
jejak-jejak perjalanan pastoral selama tahun 2014.
II.
KEADAAN
UMAT
Berdasarkan
data paroki San Juan pada Desember 2014, terhimpun data sebagaiberikut:
a.
JumlahumatParoki San
Juan sebanyak = 8.661 jiwa.
Kepala Keluarga
di Paroki San Juan sebanyak= 1895 Kepala Keluarga sesuai data Amplop (tidak termasuk kos-kosan sementara).
b.
UmatParoki San Juan
yang meninggal sebanyak = 38 orang. Laki-laki 20 orang,
perempuan 18 orang.
c.
Umat Paroki San Juan yang
dipermandikan sebanyak = 141
orang. Laki-laki 71 orang, perempuan 70 orang.
d.
Umat Paroki San Juan yang
menerima komuni pertama = 204 anak.
e.
Umat Paroki San Juan yang
menerima sakramen perkawinan sebanyak= 32 pasang.
III.
CATATAN
UMUM TENTANG KEHIDUPAN MENGGEREJA UMAT PAROKI SAN JUAN
Sepanjang tahun 2014, Dewan Pastoral Paroki San Juan mencatat beberapa hal umum
yang berkaitan dengan kehidupan menggereja umat Paroki San Juan.
Pertama, umat Paroki San Juan sudah berpartisipasi dalam kehidupan berkomunitas
basis gerejani, lingkungan dan paroki. Namun, tidak semua umat memandang KBG, lingkungan dan
paroki sebagai milik dan bagian dari dirinya. Hal ini berdampak pada
partisipasi aktif yang lahir dari kesadaran pribadi setiap umat Paroki San
Juan.
Kedua, Gereja Paroki San Juan sudah menampakan dirinya sebagai Gereja yang mandiri, solider
dan berbagi. Namun, penampakan itu belum sepenuhnya berbias pada kehidupan nyata harian.
Kegiatan Lingkungan dan KBG balum banyak dihadiri oleh kaum bapak dan OMK,
banyak umat yang enggan untuk menjadi Agen Pastoral, rasa memiliki Paroki belum
menjadi milik banyak umat.
Ketiga,
belum semua pengurus
KBG, lingkungan dan anggota Dewan
Pastoral Paroki terlibat dalam pastoral yang manajerial-partisipatip berbasis kebutuhan. Keterlibatan para agen pastoral ini sebagian besar masih
terbatas pada keterlibatan insidental yang terbatas pada momen-momen tertentu
saja.
Keempat, umat Paroki
San Juan belum secara nyata memberikan respons profetis terhadap realitas sosial
yang dihadapinya, dijumpainya atau
yang diketahuinya seperti perjudian, pesta pora yang berlebihan,
kemabukan, perkelahian antar pemuda, perselingkuhan dan meningkatnya pergaulan
bebas di kalangan remaja dan kaum muda serta maraknya kupon putih yang berakhir
dengan menghuni penjara di rumah tahanan dan sejumlah persoalan yang berkaitan
dengan hukum perkawinan Gerejani seperti hidup serumah tanpa ikatan perkawinan
sakramental, terputusnya komunikasi antara suami istri hingga berdampak pada
perpisahan keduanya serta meningkatnya pengajuan permohonan dispensasi untuk disparitas cultus atau perkawinan beda
agama dan mixta religiosi atau perkawinan beda gereja.
Berdasarkan catatan-catatan ini dapatlah dikatakan bahwa
dalam konteks kehidupan menggereja dan kehidupan bermasyarakat, umat Katolik
Paroki San Juan belum menampakkan sinergisitas antara kehidupan menggereja dan
kehidupan bermasyarakat. Masih ada jurang antara apa yang dirayakan di dalam
Gereja dengan apa yang dihidupi di tengah masyarakat. Masih ada ketidaksesuaian
antara kata dan perbuatan. Atau dengan kata lain, aktivitas Gerejani belum berdaya sapa di tengah kehidupan
bermasyarakat. Model pastoral harus ditata kembali sesuai keadaan umat.
Pada kesempatan
ini, kami pun akan melaporkan secara umum capaian program Dewan Pastoral Paroki
selama tahun 2014.
IV.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DPP 2014
Program DPP 2014 terdiri dari 45 kegiatan khas Paroki San
Juan menjawabi anjuran umat yang dirangkum dalam pleno 2014 dan 22 Program Keuskupan Larantuka sebagai
gerakan bersama tahap I “PEMBERDAYAAN KBG SEBAGAI KOMUNITAS
PERJUANGAN dan PENGORGANISASIAN DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK KATEGORIAL. Selain
itu kita harus melaksanakan 12 kegiatan Keuskupan dan Dekenat yang tidak
diprogramkan dalam tahun 2014.
1.
DEWAN HARIAN
1.
Sosialisasi
fungsi dan peran DPP, Lingk. Dan KBG
2.
Sosialisasi Hasil
Pleno 2014
3.
Pengkawalan kegiatan seksi
4.
Mengadakan Rapat
berkala (Bulan, Tengah Tahun, Pra Pleno dan Pleno)
5.
Pembenahan Pengurus dan Karyawan
Paroki
6.
Pelantikan DPP,
Lngk dan KBG
7.
Sosialisasi dan
pemahaman KBG sebagai Lokus dan Fokus
kehidupan Menggereja
8.
Pemekaran KBG dan Lingkungan (Kerjasama dengan
Pemerintah Kelurahan)
9.
Membuat Peta Wilayah Paroki
10.
Inventarisasi Sekretariat Paroki
11.
Pelatihan dan
pendampingan Pegawai Paroki
12.
Mengkoordinir
Kebutuhan Pastoral
83% terlaksana dan 17 % tidak terlaksana.
(2 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA)
2.
LITURGI
1.
Pertemuan Berkala
Pengurus Seksi Paroki dan Lingkungan
2.
pelatihan lanjutan organis dan dirigen
3.
Pendampingan Pemimpin IOM
4.
Memberi pemahaman
tentang Sakramen Ekaristi kepada Anak/Remaja
5.
Perayaan ekaristi
KBG
6.
Ibadat KBG
7.
Sosialisasi
tentang Maksud dan tujuan Derma Gereja
8.
Misa pemberkatan
benih
9.
Misa syukur panen
10.
Memberikan
pemahaman tentang makna kerja menurut ajaran sosial Gereja (LE)
4 KEGIATAN TIDAK
TERLAKSANA
( 40 % Belum
terlaksana dan 60% terlaksana)
3.
PEWARTAAN
1.
Rekoleksi Komunitas
2.
Pendampingan bagi katekumenat.
3.
Mengadakan kegiatan SOMA lanjutan.
4.
Pembinaan persiapan penerimaan
sakramen.
5.
Katekese sakramen gereja
6.
Pendampingan lanjutan kepada pemimpin
KBG.
7.
Latihan keterampilan berkatekese dan
memimpin ibadat.
8.
Perayaan Perutusan Untuk Para Petugas
Pastoral terlatih
9.
Sosialisasi KHK (aturan Gereja) dan kebijakan Pastoral
10.
Pengumatan ajaran Gereja
80% terlaksana dan
20% tidak terlaksana
(2 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA)
4.
KELUARGA
1.
Pendataan dan
pendampingan lanjutan kepada pasangan usia Balita.
2.
Mengkoordinir Perayaan
HUT perkawinan.
3.
Sosialisasi HIV AIDS
dan penyakit sosial masyarakat dari
perspektip Gereja
4.
Mengadakan Kursus
Persiapan Perkawinan (KPP).
75%
terlaksana dan 25% tidak terlaksana (1 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA)
5.
KERAWAM
1.
Pendataan dan
pembenahan kelompok kategorial
2.
Pembentukan kelompok
kategorial awam birokrat di setiap lingkungan.
3.
Pembentukan pengurus
awam birokrat Paroki San Juan.
4.
Dialog dengan
pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat
5.
Dialog interaktip
antara hirarki dan kaum awam birokrat
6.
Rekoleksi untuk
awam birokrat (KERAWAM)
50%
terlaksana dan 50% tidak terlaksana
(3 KEGIATAN
TIDAK TERLAKSANA)
6.
PENDIDIKAN
1.
Mengadakan dan mengelola taman bacaan rohani bagi
anak usia sekolah.
2.
Mengkoordinir
pastoral sekolah (kunjungan pastor/Biarawan/wati ke sekolah).
3.
Rekoleksi para
Guru Katolik
4.
Pelatihan
kepemimpinan
5.
Pendampingan anak
dan remaja
60% terlaksana dan 40% belum terlaksana
1 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA (hambatan: terbentur dengan kegiatan pastoral
lain serta padatnya kegiatan di sekolah-sekolah)
7.
KEPEMUDAAN
1.
Pendataan
OMK di Tingkat KBG dan
Lingkungan.
2.
Pembenahan organisasi
OMK di Lingkungan
3.
Camping rohani OMK. (Tingkat keuskupan)
4.
Rekoleksi
menjelang Hari Raya.
5.
Sosialisasi
bahaya Miras, Narkoba, HIV-AIDS (KELUARGA & KEPEMUDAAN) (Kegiatan tingkat
keuskupan)
6.
Penjadwalan
dan latihan secara berkala.
66% terlaksana dan
34% tidak terlaksan, 2 kegiatan tidak terlaksana
8.
GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
1.
Sosialisasi
kesetaraan Gender
2.
Sosialisasi tentang Pentingnya KIA menurut ajaran
Gereja
3.
Katekese KIA &
Rekoleksi bagi kader posyandu.
33% terlaksana dan
67% tidak terlaksana
(2 KEGIATAN TIDAK TERLAKSANA)
9.
SOSIAL EKONOMI
1.
Pembentukan dan
pemberdayaan kelompok Usaha Bersama
2.
Memberi Pendampingan
kepada kelompok Usaha peningkatan Ekonomi Umat (Arisan, UBSP, Koperasi)
3.
Kerjasama dengan
instansi terkait untuk penguatan modal dan keterampilan
4.
Pemasaran bersama
komoditi masyarakat
5.
Diskusi bersama
tentang Penyederhanaan pesta gereja dan kematian
40%
terlaksana dan 60% tidak terlaksana
(3 KEGIATAN
TIDAK TERLAKSANA)
10.
HARTA BENDA GEREJA
1.
Inventarisasi HBG
2.
Perawatan /
pemeliharaan HBG
3.
Pengadaan HBG sesuai
kebutuhan
4.
Melayani Permintaan
Umat yang membutuhkan HBG
5.
Bakti sosial
karitatif dan aksi hari raya (Natal dan
Paska)
6.
Pembangunan :MCK,
Pagar depan Gereja
7.
Perawatan Kubur
100% terlaksana.
KEGIATAN PAROKI MENJAWABI KEGIATAN KOMISI / KEUSKUPAN:
1.
PENDAMPINGAN
PARA PENDAMPING SEKAMI
2.
KEGIATAN ANAK SEKAMI TINGKAT DEKENAT
DI TAMAN KOTA
3.
KEGIATAN ANAK SEKAMI TINGKAT DEKENAT
DI PAROKI KRRL
4.
SEMINAR ADORASI ABADI TINGKAT DEKLENAT
DI AULA KEUSKUPAN
5.
PELATIHAN PENGEMBANGAN USAHA UNTUK OMK
6.
KEMPING ROHANI OMK TINGKAT KEUSKUPAN
7.
SOSIALISASI PENYAKIT RABIES
8.
PENDAMPINGAN UNTUK SEKSI GENDER
TINGKAT DEKENAT DI WAIBALUN
9.
SEMINAR HARI PENGAN SEDUNIA TINGKAT
KEUSKUPAN DI PAROKI WAIWERANG (Tidak ada utusan)
10.
LOMBA KITAB SUCI TINGKAT KAB FLOTIM DI
SARON PADA BKSN
11.
REKOLEKSI AWAM BIROKRAT KAB. FLOTIM DI
PAROKI KRRL
12.
SOSIALISASI SISTER CITY
Kegiatan
yang belum terlaksana:
1.
Pemekaran Lingkungan (sudah Dalam proses pembicaraan)
2.
Membuat Peta Wilayah Paroki
3.
Pendampingan Pemimpin IOM
4.
Misa syukur panen
5.
Memberikan
pemahaman tentang makna kerja menurut ajaran sosial Gereja (LE)
6.
Perayaan Perutusan Untuk Para Petugas
Pastoral terlatih
7.
Pengumatan ajaran Gereja
8.
Sosialisasi HIV AIDS
dan penyakit sosial masyarakat dari
perspektip Gereja
9.
Pembentukan kelompok
kategorial awam birokrat di setiap lingkungan.
10.
Pembentukan pengurus
awam birokrat Paroki San Juan.
11.
Dialog dengan
pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat
12.
Mengadakan dan mengelola taman bacaan rohani bagi
anak usia sekolah.
13.
Pembenahan organisasi
OMK di Lingkungan
14.
penjadwalan dan
latihan (Penggunaan alat Band) secara
berkala.
15.
Sosialisasi tentang Pentingnya KIA menurut ajaran
Gereja
16.
Katekese KIA &
Rekoleksi bagi kader posyandu.
17.
Pembentukan dan pemberdayaan kelompok Usaha Bersama
18.
Memberi Pendampingan
kepada kelompok Usaha peningkatan Ekonomi Umat (Arisan, UBSP, Koperasi)
19.
Pemasaran bersama
komoditi masyarakat
Catatan rekomendasi: dilaksanakan tahun 2014
V.
CATATAN EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN DPP DAN KEGIATAN
PASTORAL:
A.
Program Prioritas
(Kegiatan DPP Sesuai Amanat Pleno)
1.
Dari 67 kegiatan
yang prioritas, 48 kegiatan terlaksana dan 19 kegiatan tidak terlaksana. Dengan
dengan tingkat pencapaian 67%. Kalau dibandingkan secara kuantitatip dengan
kegiatan tahun 2013 maka kita mengalami penurunan prosentase pelaksanaan
kegiatan tetapi kalau di buat perbandingan secara kualitatip maka kwalitas
kegiatan 2014 mengalami peningkatan.
2.
Ada kegiatan
seksi yang terbawa dari tahun ke tahun namun belum terlaksa dengan baik hal ini
terjadi karena keterlibatan komunikasi antara anggota seksi dengan DPP/tim
Pastor, pastoral data kurang mendapat perhatian, kegiatannya kurang mendesak
bahkan tidak menyentuh kebutuhan umat, kekurangan pemahaman tentang tugas dari
pengurus, ada rasa kebergantungan seksi pada Dewan harian atau tim Pastor dan
kesibukan rutin sehingga tidak diperhatikan dan terlupakan.
3.
Kegiatan DPP bisa
berjalan dengan baik dimungkinkan oleh tanggapan umat terhadap kegiatan
tersebut. Banyak kegiatan rohani untuk kelompok-kelompok belum dirasakan
sebagai kebutuhan sehingga banyak kegiatan DPP yang terfokus di Paroki tidak
ditanggapi secara baik, hal ini berdampak pada tidak terlaksananya kegiatan
yang sudah diprogramkan.
4.
Ada kesulitan
untuk membuat penjadwalan kegiatan karena ada banyak kegiatan lain seperti:
kematian, arisan keluarga, kegiatan adat, kegiatan pemerintah yang melibatkan
umat pada saat yang sama.
5.
Tanggungjawab
pengurus DPP untuk melaksanakan kegiatan mengalami peningkatan. Walau ada
beberapa kegiatan yang tidak bisa dilakasanakan itu bukan karena DPP tidak
aktip tetapi hal ini terjadi karena padatnya kegiatan kita di tahun ini, baik
pada diri anggota DPP maupun pada umat, soal umum yaitu ada kesulitan dalam
membagi waktu.
6.
Pengukuhan
pengurus DPP belum dilaksanakan mempengaruhi kinerja. (akan dilaksanakan tahun 2015 setelah ada revitalisasi Seksi DPP sesuai panduan
Peraturan DPP yang diturunkan keuskupan dan ditegaskan Bapak Uskup dalam surat
pastoral untuk membuka Tahun Progran tahap II 2015).
7.
Banyak kegiatan
DPP yang penting dan mendesak, berjalan dengan baik karena kerja sama antar
seksi, koordinasi Dewan Harian dan bantuan Tim Khusus Paroki. (Apresiasi bagi
seksi yang sudah bekerja maksimal)
8.
Sosialisasi
dan penjabaran secara berjenjang hasil
keputusan bersama belum maksimal. Terputusnya komunikasi, informasi dan
konsultasi dari para pengurus menyebabkan mandeknya kegiatan bersama.
9.
Pembangunan finansial Paroki mengalami peningkatan yang
berarti, memungkinkan terlaksananya
program, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan.
B.
Program Pastoral Rutin: (Catatan Pastor: Evaluasi,
Kebijakan dan Rekomendasi)
Kan. 528 - $ 1. Menegaskan bahwa Pastor Paroki terikat kewajiban untuk mengusahakan agar
Sabda Allah diwartakan utuh kepada orang-orang yang tinggal di Paroki; maka dari
itu hendaknya ia mengusahakan agar kaum beriman Kristiani awam mendapat
pengajaran dalam kebenaran iman terutama dengan homili pada hari minggu, hari
wajib gereja dan juga dengan katekese yang harus diberikan; hendaknya ia
membina karya-karya untuk mengembangkan semangat injil, juga yang menyangkut
keadilan sosial, hendaknya ia mencurahkan perhatian khusus untuk pendidikan
katolik anak-anak dan kaum muda; hendaknya ia dengan segala upaya, juga dengan
bantuan kaum beriman kristiani, mengusahakan agar pewartaan injil menjangkau
mereka juga yang meninggalkan praktek keagamaannya atau tidak memeluk agama
yang benar. Atas penegasan Kanon ini Pastor dan tim Pastor mempunyai kewajiban
untuk menjaga kawanan dalam paroki ini dengan kegiatan pastoral rutin untuk meningkatkan
kualitasn iman dalam kerjasama dengan kaum awam. Paus Fransiskus dalam seruan
apostolik Evagelii Gaudium (sukacita
Injil) menegaskan bahwa ... mereka yang
paling beruntung adalah mereka yang mengesampingkan rasa aman dan menjadi
bersemangat dengan perutusan mengkomunikasikan hidup pada sesama.....ketika
Gereja meminta umat kristiani untuk menerima tugas pewartaan, ia
sungguh-sungguh sedang menunjukkan sumber kepenuhan pribadi yang autentik (EG.
10). Berdasarkan pengalaman kita selama ini, sudah ada banyak perkembangan Pastoral
yang berhasil kita laksanakan bersama di Paroki ini. Di samping itu kami
mengakui bahwa belum semua hal yang digariskan di atas berjalan dengan baik. Kami
menegaskannya sebagai evaluasi, kebijakan dan rekomendasi untuk dibahas
bersama, sebagai pekerjaan pastoral yang
perlu mendapat perhatian kita bersama menuju 3 kemandirian gereja Paroki San
Juan. Kita harus mempunyai komitmen
bersama untuk memperbaiki arah pastoral yaitu karya misioner sebagai paradigma bagi semua
kegiatan gereja maka pelayanan kita tidak secara pasif dan diam menunggu dalam
gedung gereja kita, kita perlu bergerak dari pelayanan pastoral pelestarian
semata menuju pelayanan pastoral misioner yang menentukan (EG. 15)
1. Pelayanan Sakramen:
·
Sakramen Permandian:
Ø Meningkatnya permintaan permandian anak Ilegal
mengidikasikan bahwa ada banyak kasus hidup Perkawinan karena lambatnya urusan
adat perkawinan, terkendala perkawinan menurut KHK dan pergaulan bebas kawula
Muda Katolik.
Ø Nama anak tidak menampakkan identitas katolik
Ø Masa pembinaan
masih dianggap sebagai hal formalitas.
Ø Akan dibuat pemisahan pembinaan untuk orang tua/wali anak
Ilegal dengan orang tua anak resmi pemberkatan gereja.
·
Sakramen Ekaristi:
Ø Perayaan Ekaristi Hari minggu, hari Raya dan ekaristi
Lingkungan belum menjadi kebutuhan sebagian umat. Banyak umat Allah yang tidak
merayakan perayaan Ekaristi. Pengurus KBG perlu memperhatikan rekomendasi untuk
Sakramen dan Pelayanan ekaristi orang mati di rumah umat.
Ø Sikap dan simbolisasi Ekaristi belum dipahami secara baik
oleh umat hal ini nampak pada aklamasi dan gestikulasi umat, disiplin
menghadiri perayaan, kegaduhan dalam dan luar gereja, cara berpakaian,
kebersihan dan masih ada banyak umat
yang senang berada di Luar Gereja. Akan ada sosialisasi dan Pendalaman Sakramen
di setiap KBG /Lingkungan.
Ø Pembinaan Komuni I belum mendapat tanggapan serius,
banyak keluarga yang terlibat karena aturan. Untuk memberi perhatian lebih pada
persiapan Komuni I ini maka kami merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:
o Misa Pembukaan Komuni I tahun 2015 akan terjadi pada hari
Minggu Paska III tanggal 19 April. (terhitung 7 kali Misa Pendampingan).
o Komuni I terjadi pada hari/tanggal Selasa 2 Juni 2015
(Hari Waisak)TETAP ADA KOORDINASI DENGAN SEKOLAH.
o Pembinaan anak terjadi di sekolah mulai setelah misa Pembukaan
sehingga tidak terganggu dengan Ujian.
o Pembinaan orang Tua terjadi 3 kali terbagi dalam 3
wilayah bergilir di setiap Lingkungan. Jadwal akan diatur untuk 3 orang Pastor
di setiap lingkungan):
·
Wilayah I:
lingkungan Kampung Tengah, Gege, Lebao II;
·
Wilayah II: Lebao
I, Riang Nyiur dan Tabali,
·
Wilayah III: Kota
Rowido, Kota Sau I dan Kota Sau II
Ø Pelayanan Perayaan Ekaristi untuk Orang Mati akan
ditinjau kembali setelah mempelajari pengalaman yang terjadi beberapa tahun
terakhir ini. Maka kami memutuskan untuk membuat kebijakan baru: Ekaristi di
rumah keluarga tidak dilayani pada:
·
Masa adventus:
mulai tanggal 16 DES.
·
Masa Pra Paska:
hari rabu
abu dan setiap hari jumad
(nebo tidak terjadi pada hari bersangkutan).
Setelah minggu
sengsara sampai paskah
Keputusan ini dibuat dengan dasar
pertimbangan:
·
Diskusi bersama
tentang Kebijakan bersama dalam keuskupan kita.
·
Perjudian, puasa
dan pantang daging pada hari-hari ini kurang mendapat tanggapan.
·
Banyak permintaan
umat berarti umat membutuhkan walau umat sudah tahu ada aturan di Paroki ini.
·
Banyak umat suka
membuat perbandingan dengan kebijakan paroki lain dan bahkan ada pastor tamu
yang mempersoalkannya secara terbuka
yang pada akhirnya mempersalakan kebijakan Pastor yang sudah lama kita jalani.
Konsekuensi dari keputusan ini, Ekaristi bisa dilayani
kalau:
·
Pembicaraan soal acara/penjadwalan untuk orang mati wajib menghadirkan ketua Basis dan Ketua
Lingkungan.
·
Misa dapat dilayani kalau ada penyampaian resmi dari
pengurus KBG dan Lingkungan
·
Sedapat mungkin diusahakan agar malam nebo tidak
terjadi pada hari sabtu atau minggu.
Kalau tetap terjadi pada hari sabtu dan minggu maka upacara momento tetap
bersamaan dengan Ekaristi pada hari yang digantikan.
·
Keluarga dapat memastikan bahwa perjudian tidak terjadi
pada malam nebo. Perlu diingatkan dalam doa malam jaga.
Ø Untuk meningkatkan penghayatan terhadap Sakramen Maha
Kudus maka Adorasi Jumad Pertama akan mendapat perhatian serius baik doa dan
pelaksanaannya. Maka akan dibuat pembagian tanggungan untuk adorasi ini. Adorasi menjadi wajib untuk semua umat
teristimewa Konfreria, St Anna, Legio Maria, OMK, SEKAMI dan Awam Birokrat.
·
Sakramen Tobat
Ø Ada 2 kali dalam satu tahun, kesempatan yang disiapkan
tim Pastor untuk melayani Pengakuan Dosa namun sakramen Tobat hanya diterima
oleh umat yang sama. Hal ini bisa diperbaiki kalau kita punya kemauan. Dalam
kunjungan KBG akan dibuat sosialisasi Sakramen Tobat untuk umat KBG.
·
Sakramen Perkawinan:
Ø Ada Banyak Pasangan yang sudah hidup bersama namun belum
menerima sakramen Perkawinan
Ø Meningkatnya permohonan pernikahan Beda gereja dan beda
agama
Ø Meningkatnya permohonan untuk pembatalan perkawinan
Ø Meningkatnya permohonan KPP di luar Paroki,
mengindikasikan bahwa banyak umat tidak tahu jadwal pelayanan Sakramen dalam
Paroki.
Berdasarkan catatan di atas
kami merekomendasikan untuk:
Ø Menolong Pasangan yang sudah hidup bersama dengan
pastoral keluarga atau kunjungan pastor, Pengurus KBG/Lingk. bersama kelompok
organisasi gereja ke rumah keluarga tersebut. Maka perlu data pasti dari KBG.
Ø Kita membatasi jumlah pelayanan untuk permohonan
dispensasi beda gereja /agama. Tahun ini
hanya untuk 2 pasang.
Ø Pelayanan KPP luar Paroki tetap dilaksanakan dengan
catatan pasangan harus mendukukung pembangunan finansial Paroki dengan membayar
sebesar Rp. 200.000 (rekomendasi untuk dibahas). Uang ini akan digunakan untuk
membantu pasangan yang sulit keuangan
dalam urusan KPP.
·
Sakramen Orang
Sakit :
Ø Pelayanan Komuni Orang Sakit dan sentuhan rohani untuk orang sakit/para Lansia kurang
mendapat perhatian Pastoral. Setiap Sabtu
I dalam bulan ada pelayanan Komuni untuk orang sakit/Lansia oleh Tim Pastor.
2.
Pastoral
Kategorial:
·
Perhatian
terhadap kelompok kategorial dalam paroki belum memadai. Hal ini terjadi karena
kesibukan pastoral dan inisiatip kelompok untuk meminta dampingan tim Pastor.
·
Keterlibatan kaum
Muda Katolik dalam kehidupan menggereja sungguh memprihatinkan. Sudah banyak
cara yang digunakan untuk mengumpulkan kaum muda tetapi selalu saja gagal.
Banyak kaum muda yang kita jumpai di tempat pesta, tempat rekreasi tetapi
kurang dijumpai di gereja. Perlu ada rekomendasi khusus untuk perkawinan/urusan
Kaum Muda dari KBG /Seksi Kepemudaan.
·
Kelompok
organisasi sebagai kekayaan iman dalam paroki kita belum ditanggapi secara
serius. Masih banyak umat yang enggan menjadi anggota kelompok organisasi
gereja seperti ST. ANNA, OMK, Konfreria, PPA, LEGIO MARIAE, SEKAMI, Kelompok
Guru Katolik, dan kelompok awam birokrat.
·
Ada keluarga atau
pribadi karena, perkawinan, tuntutan ekonomi dan kesehatan, terpaksa pindah
agama. Kita akan memberi perhatian berupa sumbangan soasial khusus untuk
keluarga sangat susah, maka perlu data yang akurat.
3.
Pastoral Kitab
Suci: kita mempunyai kesempatan khusus setiap bulan untuk mendalami kitab suci
dan melalui kothbah Pastor dalam ekaristi serta pembinaan kelompok. Kita perlu
memberi kesempatan khusus dan lebih serius lagi memperhatikan hal ini. Untuk
itu kita juga menambah seksi Kerasulan Kitab Suci untuk mengefektipkan
kerasulan kitab suci di Paroki ini.
4.
Pastoral Sekolah:
Ø Untuk tahun 2015 ini semua sekolah dalam Paroki akan
mendapat kunjungan Pastor sebayak 2 kali. Jadwalnya akan disampaikan.
Ø Untuk menjawabi tahun Program Tahap II “PEMBERDAYAAN STRUKTUR GEREJA DAN LEMBAGA,
kita akan memberi perhatian khusus pada TKK Ade Irma, sebagai TKK milik Paroki
dalam kerjasama dengan Pimpinan TKK dan Dinas PPO.
Ø Misa Pembukaan Tahun sekolah Wajib untuk semua sekolah
oleh karena itu perlu kerja sama sekolah dan Paroki dalam mengatur jadwal
khusus ini.
5.
Pembangunan
Fisik:
Ø Pembangunan dan Pengadaan kebutuhan fisik untuk menolong
kegiatan Paroki tetap mendapat perhatian. Sampai saat ini kita mempunyai HBG
yang cukup memadai yang sangat membantu kegiatan Paroki dan kebutuhan umat pada
umumnya. Kita patut menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah yang tetap
mempunyai perhatian finansial untuk paroki ini. Umat yang menggunakan HBG milik
paroki diharapkan untuk merawatnya dengan baik.
Ø Pembangunan fisik tahun ini:
o Lanjutan Pagar Halaman Gereja
o Pelebaran Lapangan Volley
o Semenisasi lorong belakang Aula
o Pencatan candi gereja
o Pembuatan kaca bofeng Aula Paroki
o Menambah Sarana Prasarana Gereja
6.
Pastoral Umum:
·
Data umat masih
belum akurat, dari hasil rekapitulasi dan analisa data, banyak pengurus KBG
yang mengisi data umat terburu-buru atau kurang serius sehingga banyak data
yang tidak falid dan tidak logis. Kita akan memperbaiki dan menganalisa data
umat kita diawal tahun ini untuk kegiatan pastoral yang berbasis data.
·
Rekomendasi KBG
sebagai alat ukur perkembangan kemandirian, masih dilihat dan dinilai sebagai
alat untuk mengancam. Hal ini menyebabkan pengisian rekomendasi tidak sesuai
dengan kenyataan sebenarnya. Kita akan mengoptimalkan peran Pengurus KBG dan
Lingkungan untuk pengisian rekomendasi dan urusan kegiatan iman bagi keluarga
yang membutuhkan semuanya harus melalui KBG dan Lingkungan (termasuk urusan
kematian).
·
Tingkat
kewaspadaan terhadap orang baru (orang asing) atau pun kos-kosan tak berijin,
kurang diperhatikan oleh lembaga terkait atau umat kita. Kita tetap berusaha
untuk membangun kerjasama dengan pihak terkait untuk hal ini.
7.
Lain-lain: Untuk
menolong kita dalam kegiatan Pastrol di Paroki kami membuat rotasi para imam moderator:
Ø Rm. Hendrik :
St. Anna, Konfreria, Legio Mariae, Kel.Awam Birokrat.
Ø Rm. Paskal: PPA, Kelompok Koor, Liturgi, Kerasulan Kitab
Suci
Ø Rm Sebast: OMK, SEKAMI, Guru Katolik, Pastoral Sekolah.
C.
Program Gerakan Bersama:
1.
Ada 22 kegiatan
gerakan bersama dan 12 kegiatan yang dibuat oleh Keuskupan dan Dekenat telah
kita laksanakan dengan baik mulai dari keluarga dan KBG-KBG kita. Ada beberapa
kegiatan yang belum, akan kita
laksanakan di tahun 2015 dan ada beberapa kegiatan yang tetap kita pertahankan
untuk tahun selanjutnya karena efektip dan memadai. Seperti kegiatan yang dilaksanakan di tingkat
KBG dalam ekaristi KBG sangat efektip karena banyak kegiatan disatukan dalam
kunjungan KBG serta dihadiri oleh keluarga-keluarga.
Hal penting yang
dapat kami catat dari kegiatan di KBG:
a.
Pastor dan DPP memberikan apresiasi atas respon positip dan tanggujawab
pengurus Lingkungan, KBG serta seluruh
umat dalam
kegiatan Ekaristi KBG. Hal ini sangat napak dalam partisipasi aktip: Persiapan Liturgi,
Koor yang bagus, pertemuan dan dialog
penuh persaudaraan dan persiapan makan bersama untuk semua anggota KBG. Masing-masing KBG menampilkan keunggulannya
masing-masing. Di sini terjawab sudah harapan gereja lokal, KBG sebagai komunitas perjuangan, dengannya pusat
dan arah pastoral kita ada di KBG (KBG Lokus dan Fokus pastoral kita). Kegiatan ini akan tetap kita lanjutkan dalam tahun 2015.
b.
Ada beberapa
kegiatan DPP yang terlaksana serentak pada kunjungan Ekaristi KBG. Hal ini
sangat efektip dan membantu pelaksanaan kegiatan yang melibatkan banyak umat.
c.
Hanya 5 KBG yang
bisa dimekarkan tahun 2014 dan 1
Lingkungan yang dalam tahap diskusi bersama untuk dimekarkan. DPP mempunyai
kesulitan sendiri dalam melaksanakan program ini karena: banyak pengurus KBG
yang menyatakan belum siap, enggan untuk berpisah, apalagi banyak kegiatan
tahun 2014 terjadi di KBG yang membuat persekutuan KBG yang sudah ada menjadi
kuat. Atas pertimbangan ini DPP secara bijaksanak memberi kesempatan kepada
setiap KBG untuk menyiapkan diri secara
sungguh untuk bisa mekar. Karena Pastoral kita bukan menjawab kebutuhan DPP tetapi
kebutuhan umat.
2.
Komitmen kita,
Program Keuskupan yang menjadi gerakan bersama tetap menjadi program prioritas kita setiap tahun.
VI.
ACUAN PROGRAM 2015:
Dari evaluasi dan catatan Pastoral di atas kami mengajak
semua umat agar pada tahun 2015 kita memberi perhatian khusus pada program
prioritas yang belum terlaksana baik program keuskupan Tahap I dan program khas
Paroki serta program gerakan bersama keuskupan Larantuka tahap II: yang terdiri
dari dua Program dan 11 kegiatan Antara lain:
I.
“PEMBERDAYAAN STRUKTUR GEREJA DAN LEMBAGA
1.
Revitalisasi struktur horisontal dan vertikal di tingkat
keuskupan
2.
Penyesuaian
struktur DPP dengan Komisi-komisi di Keuskupan
3.
Sosialisasi Peran
dan fungsi DPP, Lingkungan dan KBG
4.
Lokakarya dan
sosialisasi tentang Pedoman Pastoral Paroki (ART Paroki)
5.
Revitalisasi Yayasan Pendidikan Katolik
6.
Restrukturisasi dan Revitalisasi Yayasan Pendidikan
Katolik milik Keuskupan
7.
Membangun
Kemitraan antara Yayasan Pendidikan Katolik (YPK)
II.
“PENINGKATAN KAPASITAS
AGEN PASTORAL”
8.
Pelatihan memfasilitasi kegiatan bagi para
Agen Pastoral
9.
Pembelajaran tentang pengelolaan HBG dalam
KHK
10.
Rekoleksi dan
Retret bagi agen Pastoral
11.
Tindak lanjut APP
2015 dalam usaha meningkatkan spiritualitas Agen Pastoral.
Program 2014
yang belum terlaksana:
12. Pemekaran Lingkungan (sudah Dalam proses pembicaraan)
13. Membuat
Peta Wilayah Paroki
14.
Pendampingan Pemimpin PIOM
15.
Memberikan
pemahaman tentang makna kerja menurut Ajaran Sosial Gereja (LE)
16. Perayaan
Perutusan Untuk Para Petugas Pastoral terlatih
17. Pengumatan ajaran Gereja
18. Sosialisasi
HIV AIDS dan penyakit sosial masyarakat dari perspektip Gereja
19. Pembentukan
kelompok kategorial awam birokrat di setiap lingkungan.
20. Pembentukan
pengurus awam birokrat Paroki San Juan.
21. Dialog dengan pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat,
tokoh adat
22.
Mengadakan dan mengelola taman bacaan rohani bagi
anak usia sekolah.
23. Turba DPP ke Lingkungan untuk Penguatan Organisasi OMK
24. Sosialisasi
tentang Pentingnya KIA menurut ajaran
Gereja
25. Katekese
KIA & Rekoleksi bagi kader posyandu
26. Memberi
Pendampingan kepada kelompok Usaha peningkatan Ekonomi Umat (Arisan, UBSP,
Koperasi)
VII.
REVITALISASI
AGEN PASTORAL PAROKI (USULAN DPP, Lingkungan dapat mengusulkan nama-nama yang
dianggap mampu dan mau bekerja. Mohon maaf bila ada kesalahan dalan pencetakan
nama)
Revitalisasi ini dibuat
berdasarkan program gerakan bersama tahap II pemberdayaan agen Pastoral
1.
SEKSI KERASULAN KITAB SUCI: SR. Clarentia, PRR, Yuliana Hera
2.
SEKSI PEWARTAAN: Valerianus Salan Boro, Mikhaela
Balawanga
3.
SEKSI LITURGI: Gabriel Bali Sabon, Aloysius Jati Herin,
Fransiska Anna Labina, Maria Humiliata Sagu Sinuor, Yoseph Hokeng, Sr.
Maria Miranda, Lukas Ben Benekikus, Nikolaus
Kleden, Yulius Wele Udjan.
4.
SEKSI PENDIDIKAN: Arnold Langoday, Yoseph Doren, , Maria
Eva Hera,
5.
SEKSI KARYA KEPAUSAN INDONESIA: Odilia Lena, Sr. M. Paula
PRR, Yasinta Barek Sabon, Kristina Hurit, Yustina Jawa Kumanireng, Arni Baon, Veronika
Niron, Lusia Pengante Doren (Para Guru Agama)
6.
SEKSI KOMUNIKASI SOSIAL: Bernadus Tukan, Anselmus
Atasoge, Fransiskus Dolu Toulwala
7.
SEKSI PASTORAL KELUARGA: Pasutri: Frans Beda Duan dan
Maria Siba Wuwur, Aloysius Fernandez dan Yuliana Ndanjang, Paulus Uran dan
Agnes Ija Langkamau, Yohanes Emi Keyn dan Regina Bala, Bapak Antonius
Boli Asimu (urusan Akte).
8.
SEKSI KEPEMUDAAN: Donatus Seran Goran, Petrus Fransiskus
Doni Yan, Nikolaus Tapun, Ketua OMK (DARI TABALI).
9.
SEKSI KERASULAN AWAM: Adrianus Bajuga Haliwala, Frans
Mangu,
10.
SEKSI PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI: Siprianus Benaku,
Mikhael Mige Sakera, Petrus Inguliman, Antonius Aib.
11.
SEKSI PASTORAL MIGRAN DAN PERANTAU: Adam Beda Sabon, Benyamin
Pati.
12.
SEKSI GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: Benedikta Paya
Moron, Eman Lamuri, Rosa Barek Labina, Paskalis Luli Lewokeda.
13.
SEKSI HUBUNGAN ANTAR AGAMA DAN KEPERCAYAAN: Boli Platin
Fransiskus, Petrus Take Kelen.
14.
SEKSI KEADILAN DAN PERDAMAIAN: Koronatus Sintu Labina,
Yohanes Ola Matutina, Antonius Mondo
Bugis.
15.
SEKSI USAHA DANA / KEUANGAN ( HBG): Hendrikus Ruing,
Hendrikus Suratama Puka, Bonaventura Sue, Ambrosius Ratu Kedang Dan Tim Khusus
Paroki.
VIII.
Personil /
Agen Pastoral Khusus:
·
PPA : Nona Margaretha Fernandez.
·
OMK : Anton Weruin
·
Santa Anna : Yuliana Tukan
·
Konfreria : Rofinus Nara Kean
·
Legio Maria : Yuliana Hera
·
Guru Katolik : Nikolaus Kleden
·
Awam Birokrat: .......
·
Tim Khusus:
(Berdasarkan Kerelaan Pribadi membantu kegiatan Paroki): Hendrikus Ruing,
Hendrikus Puka, Yulius Atu Leyn, Aloysius B. Fernandez, Mikhael Labina,
Martinus Matutina,Paskalis Bala Koten Yohanes Ola Matutina, Petrus Fransiskus
Doni Yan, Aleks Lamadua, Simeon da Silva, Koronatus Sintu Labina, Arnoldus
Matutina, Antonius Pirin Fernandez,
Martin Leyn, Joddy Fernandes, Paul Pain Hera, Kalitus Suban Goran, Dominikus
Donce Kumanireng. .... Siapa Mau
Bergabung lagi........??
·
Pembina Katekumen:
Sr. Asumpta, OP, Ibu Odilia
Lena, Ibu Emi Sinuor, Bapak Bernardus Tukan, Sr. Yoanet PRR.
·
Pembina Fasilitator dan penerimaan
Sakramen:
Seksi Pewartaan, Bapak Barnadus
Tukan, Bapak Valerianus Salan Boro, Sr. Paula PRR, Bapak Adrianus Bajuga
Haliwala, Bapak Yulius Udjan, Ibu Maria
Eva Hera, Bapak Ansel Atasoge, Sr. PRR dan Para Guru Agama dalam Paroki.
·
Panitia KPP dan Tim Pembina KPP:
Seksi Keluarga, Katarina K.
Dasilva, Frans Beda Duan, Paulus Uran, Cornelia Hingi Tereng, Frans Mangu dan Tim KPP
Keuskupan.
·
Panitia Pesta San Juan
Ketua : Agustinus B.L. Tobi
Wakil Ketua : Yakobus K. Kein
Sekretaris : Petrus Fransiskus Doni Yan
Bendahara :
·
Pendamping OMK:
Bapak Petrus F. Doni Yan dan
Ibu Ida Benga Tupen, Bapak Hendrikus Puka dan Ibu Clara Riberu, bp. Aloysius Herin dan Ibu
Yasinta Lipat, Ibu Agnes Yosefina Ema Koten, Agus Kleden dan
Ibu Mathilde Wungubelen.
Catatan: untuk
meningkatkan kenerja dan rasa tanggung jawab terhadap pelayanan kita semua personil agen Pastoral ini akan di
lantik/dikukuhkan setelah Pleno Paroki.
IX.
KEADAAN KEUANGAN
A.
Laporan Keuangan:
: Rekapitulasi Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Tahun 2014 (Terlampir)
B.
Analisa pemasukan keuangan Paroki: dari data pemasukkan keuangan paroki Sanjuan dapat kami
sampaikan bahwa:
1.
Respon umat
terhadap Penerimaan keuangan atau kesadaran untuk memberi dalam bentuk
Iuran mengalami kemunduran. Itu berarti
pengumpulan dengan sistem iuran kurang mendapat tanggapan positip.
2.
Pada umumnya umat
Paroki san juan lebih tanggap dengan pemberian melalui derma dan amplop
keluarga tanpa ada keputusan terhadap satu bilangan khusus dan merata untuk
semua umat.
3.
Peningkatan pos
penerimaan terjadi pada: Amplop-amplop,
kolekte umum, derma tanggungan Hari Minggu dan Hari Raya.
4.
Beberapa pos
penerimaan tidak terlaksana karena kegiatannya tidak terlaksana.
5.
Perbandingan
target penerimaan sesuai Pleno dan realisasi keuangan meningkat menjadi Rp.
19.989.500. atau meningkat 19%.
6.
Ada sumbangan
dalam bentuk, tenaga, alat/barang dan
persembahan natura yang tidak diuangkan sudah menjadi perhatian setiap
Lingkungan, KBG, sekolah dan kelompok Khusus sangat membantu penghematan
pengeluaran uang Riil.
C.
Analisa Pengeluaran Keuangan Paroki:
1.
Penggunaan
keuangan Paroki untuk membiayai kegiatan seksi pada umumnya terlaksana walau
pengguna keuangan tidak langsung ditangani oleh setiap seksi. Pengelolaan
keuangan tetap melewati satu pintu sesuai harapan Pleno 2014.
2.
Penggunaan
keuangan untuk kebutuhan rutin dilaksanakan sesuai keputusan pleno walau tetap
ada usaha untuk penghematan pada pos-pos yang tidak mendesak dan pengeluaran
lebih pada pos-pos prioritas, penting dan mendesak.
3.
Tetap ada
pertimbangan terhadap pengeluaran keuangan paroki teristimewa pemeliharaan dan
Pengadaan HBG demi penghematan dan peningkatan dana abadi walau tidak sesuai
dengan amanat pleno. Kebijakan pengguna keuangan menjadi penting, bijaksana dan
penuh pertimbangan.
4.
Ada pos
pengeluaran tak terduga yang tidak dianggarkan dalam tahun berjalan seperti
kegiatan keuskupan, Dekenat dan Paroki yang membutuhkan dana yang cukup besar
demi kesuksesan dan solidaritas kita dengan Keuskupan dan Paroki lain.
X.
PENUTUP
Laporan dan
catatan-catatan ini sekiranya tidak dipandang sebagai “batu sandungan” di dalam
perjalanan pastoral Gereja Paroki San Juan, melainkan sekiranya boleh dipandang
sebagai “kompas kehidupan” yang akan mengarahkan perjalanan pastoral kita di
hari-hari yang akan datang.
Marilah kita
bersama sebagai umat Allah di Gereja Paroki San Juan berjuang dan berusaha untuk melanjutkan harapan Gereja Universal dan Partikular yang berkelanjutan (kontinuitas), menunjukkan kepercayaan timbal balik (kredibilitas), terbuka dan membukadiri (transparansi) terhadap pengelolaan keuangan dan kebijakan pastoral lainnya,serta terbuka terhadap realitas sosial yang sedang terjadi di paroki ini.Kita akan meninggalkan tahun 2014 dengan sejuta pengalaman pastoral kita. Semoga apa yang baik yang telah kita cita-citakan bersama dapat menjadi horizon baru ketika kita berjuang mengisi hari-hari di tahun 2015. Sekian dan terimakasih.
Paroki
San Juan, 31 Desember 2014
DEWAN
PASTORAL PAROKI SAN JUAN
Fransiskus Uje Fernandez Anselmus
D. Atasoge
Ketua Sekretaris
Mengetahui
Pastor
Paroki San Juan Lebao Tengah
Romo
Hendrikus Leni, Pr